Selasa, 08 Februari 2011

PERKEMBANGAN PADA MAKLUK HIDUP

Tanpa kita sadari makhluk hidup di sekitar kita, kian hari kian bertambah jumlah. Contohnya saja manusia. Populasi manusia semakin bertambah dari tahun ke tahun. Mengapa hal terjadi? Setiap makhluk hidup berusaha melestarikan jenisnya dari kepunahan. Oleh karena itu, setiap makhluk hidup memliki kemampuan untuk berkembang biak. Berkembang biak adalah cara menghasilkan keturunan atau anak. Lalu, bagaimana halnya dengan hewan dan tumbuhan? 

 A. Perkembangan pada manusia.
Samakah cara perkembangbiakan hewan dan tumbuhan? Jawaban mengenai pertanyaan tersebut akan kalian dapatkan setelah mempelajari bab ini. Secara umum perkembangbiakkan makhluk hidup dibedakan menjadi dua cara, yaitu:
Perkembangbiakan secara vegetatif (tidak kawin)
Perkembangbiakan secara vegetatif (tidak kawin) yaitu individu baru (anak) berasal hanya dari satu induk saja sehingga individu baru merupakan bagian tubuh induknya. Sifat-sifat individu baru sama persis dengan induknya. b. Perkembangbiakan secara generatif (kawin), yaitu individu baru (anak) merupakan hasil perkawinan antara induk jantan dan induk betina. Perkawinan atau pembuahan adalah proses peleburan antara sel kelamin jantan dengan sel kelamin betina. Agar dapat berkembang biak dan melestarikan keturunan, manusia melakukan perkembangbiakan secara generatif melalui perkawinan. Untuk melakukan perkembangbiakan harus diawali tahapan pertumbuhan menuju kedewasaan, tahap pertumbuhan dan perkembangan manusia dapat diamati pada gambar berikut ini.

Gambar di atas tampak perbedaan dari setiap tahapan pertumbuhan dan perkembangan manusia dari bayi sampai dewasa. Kebutuhan manusia di setiap tahap perkembangan juga berbeda. Misalnya, pada saat kalian bayi, belum bisa makan makanan yang keras karena belum tumbuh gigi. Sehingga hanya makanan yang lunak dan agak cair yang dapat masuk ke dalam tubuh. Namun, ketika kalian menginjak masa anak-anak, makanan yang dapat dimakan sudah mulai bertambah. Begitu seterusnya hingga nanti kalian dewasa dan lanjut usia. Manusia dapat memulai proses perkembangbiakan ketika sudah dewasa. Sebelum dewasa, manusia mengalami proses menuju kedewasaan yang ditandai dengan masa pubertas. Tahapan/masa pubertas merupakan salah satu tahapan yang selalu dilalui oleh setiap manusia. Selama masa pubertas setiap manusia akan mengalami pertumbuhan yang sangat cepat disertai banyak perubahan. Masa pubertas dimulai pada usia 9-14 tahun, dan berakhir menjelang usia 20 tahunan dengan ditandai berhentinya pertambahan tinggi badan.
Tahapan pubertas ini sangat berkaitan erat dengan kemampuan manusia untuk berkembang biak, karena dengan terjadinya perubahan fisik pada tubuh memungkinkan manusia dapat berkembang biak secara kawin. Perubahanperubahan apakah yang terjadi pada manusia pada masa pubertas? Berikut akan diuraikan!
Masa pubertas anak perempuan lebih cepat dibandingkan dengan anak lakilaki. Perubahan yang jelas terlihat pada perubahan fisiknya yang mengiringi perubahan utama yang terjadi dalam tubuh. Perubahan tersebut dikendalikan oleh hormon kelamin.
Ciri-ciri perubahan fisik dapat kita lihat pada masa pubertas adalah sebagai berikut.

Kematangan perkembangan alat kelamin pada perempuan, ditandai dengan terjadinya menstruasi. Menstruasi adalah keluarnya sel telur (ovum) dari indung telur (ovarium) yang tidak dibuahi bersama lapisan dinding rahim yang banyak mengandung pembuluh darah. Pada saat menstruasi darah keluar sedikit demi sedikit malalui lubang kelamin (vagina) selama 2-14 hari, mentruasi terjadi setiap bulan sekali atau terjadi setiap 28 hari sekali. Namun setiap wanita lama menstruasi dan siklus menstruasi berbeda-beda. Apabila seorang perempuan telah mengalami menstruasi berarti telah mempersiapkan diri untuk terjadinya kehamilan. Pinggul membesar untuk mempermudah kelahiran dan payudara membesar untuk mempersiapkan air susu bagi bayi yang dilahirkannya.
Pubertas pada anak laki-laki ditandai dengan dihasilkannya sel sperma (sel kelamin jantan) oleh alat kelamin laki-laki yang disebut testis. Jutaan sperma dihasilkan setiap hari oleh seorang laki-laki. Sehingga apabila testis telah penuh, kemungkinan sperma keluar dengan sendirinya melalui mimpi, yang dikenal dengan mimpi basah.
Dengan terjadinya perubahan dalam tubuh, seorang perempuan dapat menghasilkan sel telur dan seorang laki-laki dapat menghasilkan sel sperma. Hal inilah memungkinkan manusia melakukan perkembangbiakan atau kawin. Namun, untuk manusia ketika akan melakukan proses perkembangbiakan harus memperhatikan nilai-nilai agama, yaitu melalui proses pernikahan. Melestarikan keturunan tanpa melalui proses pernikahan merupakan tindakan tidak bermoral yang harus dihindari. Maka hati-hatilah dalam bergaul antara laki-laki dengan perempuan. Hindarilah pergaulan bebas dan hal-hal yang menjurus ke pergaulan bebas, seperti berdua-duaan antara laki dan perempuan, hindari tontonan dan bacaan yang tidak pantas. Selain itu, ikutilah aturan-aturan dalam agama seperti berpenampilan baik, berbudi pekerti luhur dan selalu mendekatkan diri kepada Tuhan dengan cara beribadah. Setelah usia 40 tahun tubuh kita akan menua dengan cepat. Masa ini disebut lanjut usia. Masa lanjut usia ditandai dengan kulit menjadi berkerut, tulang-tulang makin rapuh, otot makin lemah, rambut menipis, dan memutih. Pada akhirnya fungsi organ dalam tubuh berhenti dan suatu saat seseorang meninggal.

B. Perkembangbiakan Tumbuhan

1. Tumbuhan Berkembang Biak secara Generatif

Perkembangbiakan generatif pada tumbuhan adalah terjadinya tumbuhan baru yang didahului dengan penyerbukan. Penyerbukan merupakan peristiwa. jatuhnya serbuk sari yang mengandung sel kelamin jantan ke kepala putik yang mengandung sel kelamin betina. Alat-alat perkembangbiakan generatif tumbuhan terdapat pada bunga. Bentuk dan susunan bunga setiap jenis tumbuhan berbeda-beda. Namun, secara umum bagian-bagian bunga yang lengkap dapat kamu lihat pada gambar berikut.
Image:bunga.JPG
Alat perkembangiakan tumbuhan adalah benang sari dan putik. Benang sari merupakan alat kelamin jantan dan putik merupakan alat kelamin betina. Benang sari terdiri dari tangkai sari dan kepala sari. Pada kepala sari yang cukup tua terdapat kotak sari yang berisi serbuk sari. Di dalam setiap serbuk sari terdapat sel kelamin jantan atau spermatozoid. Putik terdiri kepala putik, tangkai putik,dan bakal buah. Di dalam bakal buah terdapat satu atau lebih bakal biji. Di dalam setiap bakal biji terdapat kantung lembaga yang mengandung beberapa inti. Salah satu inti itu merupakan sel kelamin betina atau sel telur (ovum). Perkembangbiakan generatif pada tumbuhan diawali dengan penyerbukan, yaitu melekatnya atau jatuhnya serbuk sari ke kepala putik. Setelah terjadi penyerbukan, pada serbuk sari tumbuh buluh serbuk sari yang menuju ruang bakal biji. Kemudian sel kelamin jantan atau spermatozoid masuk ke ruang bakal biji melalui buluh serbuk sari. Di dalam ruang bakal biji terjadi pembuahan, yaitu peleburan sel kelamin atau spermatozoid dengan sel kelamin betina atau sel telur. Hasil dari pembuahan adalah zigot. Zigot berkembang menjadi lembaga, bakal biji berkembang menjadi biji dan bakal buah berkembang menjadi daging buah. Lembaga yang berada di dalam biji merupakan calon tumbuhan baru. Tumbuhan akan tumbuh jika biji itu ditanam atau berada pada lingkungan yang cocok.
Seperti telah dijelaskan di bagian sebelumnya, perkembangbiakan generatif pada tumbuhan didahului dengan peristiwa penyerbukan. Berdasarkan asal serbuk sari, penyerbukan dibedakan menjadi empat macam.
a. Penyerbukan sendiri, yaitu serbuk sari jatuh ke kepala putik bunga itu sendiri.
b. Penyerbukan tetangga, yaitu serbuk sari jatuh ke kepala putik bunga lain tetapi kedua bunga  itu masih satu pohon.
c. Penyerbukan silang, yaitu serbuk sari jatuh ke kepala putik bunga lain yang berbeda pohon tetapi masih satu jenis.
d. Penyerbukan bastar, yaitu serbuk sari jatuh ke kepala putik bunga lain yang berbeda pohon dan tidak sejenis tetapi masih satu famili. Contoh penyerbukan antara cabe merah dengan cabe rawit.

2. Tumbuhan Berkembang Biak Secara Vegetatif

Pernahkah kalian melihat pohon pisang tumbuh membentuk rumpun atau kumpulan pohon pisang di sekitarnya? Atau mungkin kalian pernah memperhatikan tumbuhan cocor yang memiliki tunas di ujung daunnya. Contoh-contoh di atas merupakan cara perkembangbiakan tumbuhan dengan cara vegetatif. Perkembangbiakan vegetatif pada tumbuhan dikelompokkan menjadi perkembangbiakan vegetatif alami dan vegetatif buatan.
a. Perkembangbiakan Vegetatif Alami
Perkembangbiakan vegetatif alami adalah perkembangbiakan secara tidak kawin pada tumbuhan yang terjadi dengan sendirinya tanpa bantuan manusia. Macam-macam perkembangbiakan vegetatif alami, antara lain menggunakan umbi lapis, umbi batang, umbi akar,akar tinggal, geragih, tunas, tunas adventif.
1. Umbi batang
Coba kalian perhatikan umbi yang terdapat pada tanaman kentang! Kalian akan menemukan bakal-bakal tunas yang nanti akan tumbuh menjadi
tumbuhan baru. Kentang termasuk tumbuhan yang berkembang biak dengan umbi batang. Umbi batang adalah batang yang tumbuh di dalam tanah dan ujungnya menggelembung menjadi umbi. Umbi batang tersebut sebenarnya merupakan cadangan makanan bagi tumbuhan itu. Pada permukaan umbi batang tumbuh sisik dan kuncup membentuk mata tunas.
Image:batang.JPG
2. Umbi lapis
            Umbi lapis merupakan pelepah daun yang berlapis-lapis. Pada bagian atas umbi lapis tumbuh daun, sedangkan pada bagian bawah umbi lapis terdiri dari cakram dan akar serabut. Contoh tumbuhan yang memiliki umbi lapis, antara lain bawang merah, bawang putih, bunga bakung, dan bunga tulip. Perkembagbiakan umbi lapis dimulai dengan tumbuhnya siung pada tunas ketiak yang paling luar. Pada awal pertumbuhannya, siung mengambil makanan dari induknya. Jika siung itu telah berdaun dan berakar, siung itu dapat membuat makanannya sediri dengan melakukan fotosintesis.
Image:lapis.JPG
3. Umbi akar
            Umbi akar adalah akar yang membesar berisi cadangan makanan. Jika umbi ini ditanam bersama dengan pangkal batang maka akan tumbuh tunas. Tunas tersebut merupakan tumbuhan baru. Contoh tumbuhan yang memiliki umbi akar, antara lain dahlia, wortel, lobak, dan singkong. Pada singkong umbi akarnya tidak dapat untuk berkembang biak, karena tidak ada pangkal batangnya. Sedangkan umbi akar pada dahlia dan wortel dapat untuk berkembang biak karena ada tunas pada pangkal batangnya.
Image:wortel.JPG
4. Akar tinggal
            Akar tinggal adalah batang yang seluruhnya berada dan tumbuh menjalar di permukaan tanah. Tunas tumbuhan baru tumbuh dari ketiak sisik setiap buku akar tinggal. Contoh tumbuhan yang memiliki akar tinggal, antara lain kunyit, jahe, lengkuas, dan kencur.
Image:akar tinggal.JPG

5. Geragih
            Geragih atau stolon adalah batang yang tumbuh mendatar di permukaan tanah. Tumbuhan baru dimulai dengan kuncup ujung yang menyentuh tanah, kemudian membelok ke atas. Pada bagian yang menyentuh tanah akan tumbuh tunas yang berakar dan berdaun. Tunas-tunas itu tumbuh menjalar dan tidak tergantung lagi pada induknya, tetapi masih tetap berhubungan. Contoh tumbuhan yang berkembang biak dengan cara geragih adalah antanan, arbei, rumput teki, dan strowberi.
Image:geragih.JPG
6.Tunas
            Tunas tumbuh dari batang yang terdapat di dalam tanah. Tunas muda menjadi tumbuhan baru dan tumbuh di sekitar induknya sehingga terbentuklah rumpun. Tunas ini tidak tergantung pada induknya. Walaupun induknya ditebang, tunas ini akan tumbuh terus. Tumbuhan yang berkembang biak dengan tunas, antara lain pisang, bambu, dan tebu.
7.Tunas adventif
            Perhatikan gambar di samping! Tumbuhan seperti tampak pada gambar di samping berkembang biak dengan tunas adventif. Tunas adventif adalah tunas yang tumbuh tidak di ujung batang dan ketiak daun. Tunas ini tumbuh di bagian tumbuhan yang biasanya tidak bertunas, seperti pada bagian daun dan akar. Contoh tumbuhan yag berkembang biak dengan tunas adventif adalah cocor bebek, sukun, cemara, dan kersen/talok.

b. Perkembangbiakan vegetatif buatan
Perkembangbiakan vegetatif buatan adalah perkembangbiakan secara tidak kawin pada tumbuhan yang sengaja di lakukan oleh manusia atau dengan bantuan manusia. Macam-macam perkembangbiakan vegetatif buatan, antara lain mencangkok, menempel (okulasi), menyambung/ mengenten, stek, dan merunduk.
1.Mencangkok
 Mencangkok adalah memperbanyak tumbuhan dengan cara memotong dahan tumbuhan induknya. Tumbuhan yang dapat dicangkok adalah tumbuhan dikotil atau biji berkeping dua, misalnya jeruk, jambu, mangga, rambutan,durian, dan sebagainya.
Image:cangkok.JPG
2.Menempel(okulasi)
Okulasi atau menempel adalah menempelkan mata tunas dari dua tanaman yang sejenis, tetapi berbeda sifat misalnya mangga manalagi dengan mangga arum manis. Pada dasarnya tujuan okulasi atau menempel sama dengan tujuan mengenten atau menyambung, yaitu menggabungkan sifat-sifat unggul dari dua tanaman sehingga diperoleh satu tanaman yang memiliki gabungan sifat unggul.
Image:okulasi.JPG
3.Menyambung/mengenten
Menyambung atau mengenten adalah menggabungkan batang bawah dan batang atas dua tanaman yang sejenis. Tujuan menyambung adalah menggabungkan sifat-sifat unggul dari dua tanaman sehingga diperoleh satu tanaman yang memiliki sifat-sifat unggul. Perhatikan contoh berikut!
            Misalnya, ada dua tanaman mangga. Tanaman mangga pertama berakar kuat tetapi buahnya asam, sedangkan tanaman mangga kedua berakar lemah tetapi buahnya sangat manis. Untuk memperoleh pohon mangga yang berakar kuat dan berbuah manis, maka batang bawah dari tanaman mangga berakar kuat disambungkan dengan batang atas tanaman mangga yang berbuah manis.
Image:stek.JPG
4.Stek
Menyetek adalah memperbanyak tumbuhan dengan menancapkan atau menanam potongan-potongan batang tumbuhan induknya. Tumbuhan yang dapat distek antara lain ketela pohon, tebu, mawar, melati, dan kangkung.
Image:stek2.JPG
Selain stek batang dikenal pula stek daun dan stek pucuk. Tumbuhan yang dapat diperbanyak dengan stek pucuk antara lain teh dan anak nakal (teh-tehan). Sedangkan tumbuhan yag diperbanyak dengan stek daun antara lain begonia dan sanseviera.
5) Merunduk
Merunduk adalah memperbanyak tumbuhan dengan cara merundukan batang atau cabang ke tanah sehingga tumbuh akar. Setelah akarnya banyak cabang yang berhubungan dengan tumbuhan induk induk dipotong. Tumbuhan yang biasa dikembangbiakan antara lain alamanda, anyelir, apel, selada air, anggur dan sebagainya.
Image:merunduk.JPG
            Perkembangbiakan vegetatif buatan pada tumbuhan memberikan beberapa keuntungan dan kerugian. Berikut beberapa keuntungan dan kerugian vegetatif buatan.
a. Sifat tumbuhan baru sama persis dengan sifat tumbuhan induknya. Jika tumbuhan unggul maka tumbuhan baru pun akan bersifat unggul.

b. Cepat memberikan hasil jika dibandingkan dengan ditanam dengan bijinya.
Sedangkan kerugian vegetatif buatan adalahsebagai berikut.
a. Tumbuhan yang diperbanyak secara vegetatif buatan tidak memiliki akar tunggang sehingga mudah tumbang.
b. perkembangbiakan vegetatif buatan menghasilkan sedikit keturunan atau tumbuhan baru.
c. merusak tumbuhan induk.

C. Perkembangbiakan Hewan

Seperti halnya tumbuhan, perkembangbiakan hewan ada yang tidak kawin dan ada yang kawin. Untuk lebih jelasnya pahamilah uraian berikut!

1. Perkembangbiakan Secara Tidak Kawin pada Hewan

a. Membelah diri
            Perkembangbiakan terjadi pada hewan bersel satu, seperti amoeba, protozoa, paramecium, dan virus. Secara umum perkembangbiakan vegetatif pada hewan bersel satu dengan cara membelah diri. Hewan bersel satu, seperti amoeba, mempunyai inti sel. Perkembangbiakan amoeba dimulai dengan pembelahan inti sel menjadi dua bagian. Setelah itu dikuti dengan pembelahan cairan sel dan dinding sel. Akhirnya terbentuklah dua sel amoeba baru. Kedua amoeba ini hidup mandiri dan akan membelah diri lagi.
Image:amoeba.JPG

b. Tunas
            Calon anak muncul dari bagian samping tubuh. Lama kelamaan calon anak tersebut besar dan memisahkan diri. Contoh hewan yang dapat bertunas adalah anemon laut dan hydra.
Image:tunas.JPG

2. Perkembangbiakan Generatif (Kawin) pada Hewan

            Setiap makhluk hidup mempunyai kemampuan memperbanyak jenisnya, begitu pula hewan. Hewan yang telah dewasa akan membentuk sel-sel kelamin. Hewan jantan akan menghasilkan sel kelamin jantan atau sperma, sedangkan hewan betina akan menghasilkan sel kelamin betina atau sel telur/ovum. Perkembangbiakan generatif pada hewan diawali dengan perkawinan atau pembuahan. Pembuahan adalah peleburan antara ovum dengan sperma setelah terjadi pembuahan terbentuklah zigot. Zigot adalah sel telur yang telah dibuahi. Selanjutnya zigot tumbuh menjadi janin, kemudian janin tumbuh menjadi anak atau individu baru. Berdasarkan tempat pertumbuhan janinnya, maka hewan dikelompokkan menjadi hewan melahirkan (vivipar), hewan bertelur (ovipar) dan hewan bertelur-melahirkan (ovovivipar).
a. Hewan Melahirkan atau Vivipar
            Vivipar adalah hewan yang melahirkan anaknya. Hewan melahirkan atau vivipar mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
1) Janin tumbuh di dalam rahim induk betina (masa kehamilan).
2) Janin memperoleh makanan dari induknya dengan perantaraan tali pusat atau plasenta.
3) Pertumbuhan janin relatif lambat.
4) Bentuk tubuh anak yang lahir sama dengan bentuk tubuh induk.
5) Mempunyai daun telinga.
6) Induk betina menyusui anaknya.
Hewan menyusui anaknya disebut mamalia. Contoh hewan melahirkan antara lain kambing, gajah, kucing, singa, tikus, kerbau, kelelewar, sapi,
kuda, beruang, paus, lumba-lumba, dan sebagainya.
Image:hewan.JPG

b. Hewan Bertelur atau Ovipar
            Ovipar adalah hewan yang meletakan telur di luar tubuh induk betinanya. Hewan bertelur atau ovipar memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1) Janin tumbuh di luar tubuh induk betina tetapi di dalam telur bercangkang.
2) Janin memperoleh makanan dari cadangan makanan yang tersimpan dalam telur.
3) Janin tumbuh relatif cepat.
4) Bentuk tubuh anak umumya sama dengan bentuk tubuh induknya.
5) Tidak mempunyai daun telinga.
6) Tidak mempuyai kelenjar susu.
7) Tidak menyusui anaknya.
            Contoh hewan bertelur atau ovipar antara lain ayam, burung, ikan, penyu, ular, katak, kupu-kupu, dan sebagainya. Pada beberapa unggas atau burung, telur dierami sehingga memperoleh panas yang sesuai dari tubuh induknya hingga menetas. Masa mengerami setiap jenis burung berbeda-beda. Misalnya, masa mengerami pada ayam adalah 21 hari. Setelah melalui masa mengerami telur ayam akan menetas, kulit telur akan pecah dan akan keluar anak ayam yang sama dengan induknya. Beberapa hewan bertelur, seperti katak, kupu-kupu, nyamuk, dan belalang, ketika belum dewasa bentuk tubuh anaknya berbeda dengan bentuk tubuh induknya. Selama pertumbuhan dan perkembangan menuju kedewasaan, hewan-hewan tersebut mengalami beberapa kali perubahan bentuk yang dikenal dengan istilah metamorfosis.
Image:ikan.JPG

c. Hewan Bertelur - Melahirkan atau Ovovivipar
Kadal sebenarnya merupakan hewan bertelur, tetapi telurnya menetas di dalam tubuh induk betina kemudian anaknya keluar dari tubuh induk betina.
Hewan yang demikian disebut hewan bertelur-melahirkan atau ovovivipar. Hewan lainnya yang termasuk ovovivipar, antara lain, beberapa jenis ular dan ikan hiu. Ciri-ciri ovovivipar sama dengan ciri-ciri ovipar.
 

A. Pengertian Anak Tuna Cakap Belajar


 Pengertian Anak Tuna Cakap Belajar
Secara umum anak tuna cakap belajar dapat diartikan anak yang mempunyai masalah kelemahan atau kekurangan dalam hal berpikir atau menerima materi atau intelegensinya kurang.
Selain itu, pada umumnya anak bodoh dapat diartikan salah satu dari beberapa jenis tuna cakap belajar, yang lebih cenderung kepada ketidak berfungsian minimal otak untuk berpikir atau menerima materi, stimulus, rangsangan.
Dari hasil observasi menunjukan tingkat intelegensinya biasanya dibawah rata-rata, dan lebih cenderung masa bodoh atau diam. Hasil tesnyapun hampir selalu dibawah rata-rata dan bawaannya tidak bersemangat.
B.    Karakteristik Anak Tuna Cakap Belajar Ditinjau Dari Sifat dan Perilaku Anak
Setiap anak atau siswa memiliki sifat dan perilaku yang berbeda-beda, adapun karakteristik anak tuna cakap belajar antara lain:
a.       Memiliki kelemahan dalam berpikir dan menerima materi atau stimulus yang diberikan oleh guru.
b.      Intelegensinya dibawah rata-rata.
c.       Tidak menunjukan peningkatan prestasi.
d.      Lebih cenderung menyendiri, cuek dan pemalu
e.       Jika dihadapkan dengan sebuah pertanyaan atau soal cenderung tidak bisa menjawab atau lambat.
f.       Tidur didalam kelas
g.      Tidak aktif.
h.      Nyontek pekerjaan teman.
i.        Tidak naik kelas.
Mungkin masih banyak lagi karakteristik yang ada pada diri siswa/anak yang dikatakan tuna cakap belajar.
C.   Karakteristik Anak Tuna Cakap Belajar Ditinjau dari Berbagai Aspek
Karakteristik tuna cakap belajar yang ditemukan pada murid kecenderungan menunjukkan kesulitan dalam hal-hal berikut.
  1. Aspek Kognitif
Yaitu murid yang menunjukkan karakteristik kesulitan dalam masalah-masalah khusus seperti : kemampuan membaca, menulis, bicara, mendengarkan, berpikir dan matematis. Semuanya merupakan penekanan terhadap aspek akademik atau kognitif. Penekanan seperti ini merefleksikan keyakinan bahwa masalah murid tuna cakap belajar lebih banyak berkaitan dengan orientasi akademik dan bukan disebabkan oleh tingkat kecerdasan yang rendah.
Kasus kesulitan membaca (dyslexia) yang sering ditemukan di sekolah merupakan contoh klasik dari kekurang berfungsian aspek kognitif anak yang mengalami tuna cakap belajar. namun di lain pihak, tidak jarang mereka menunjukkan kemampuan berhitung atau matematika yang cukup tinggi. Kasus tersebut membuktikkan bahwa anak tuna cakap belajar memiliki kemampuan kognitif yang normal, akan tetapi kemampuan tersebut tidak berfungsi secara optimal sehingga terjadi keterbelakangan akademik (academic retardation), yakni terjadinya kesenjangan antara apa yang mestinya dilakukan dengan apa yang dicapainya secara nyata.
  1. Aspek Bahasa
Yaitu murid yang menunjukkan karakteristik kesulitan dalam mengeksperikan diri, baik secara lisan (verbal) maupun tertulis. Dengan kata lain, murid yang mengalami tuna cakap belajar dalam aspek bahasa cenderung mengalami kesulitan dalam menerima dan memahami bahasa (bahasa reseptif) serta dalam mengekspresikan diri secara verbal (bahasa ekspresif).
Di dalam proses belajar, kemampuan berbahasa merupakan alat untuk memahami dan menyatakan pikiran. Sehingga aspek kemampuan bahasa dapat dikatakan tidak dapat dipisahkan dari aspek kognitif, karena proses berbahasa pada hakikatnya adalah proses kognitif.
  1. Aspek Motorik
Masalah motorik merupakan salah satu masalah yang dikaitkan dengan murid tuna cakap belajar yang berhubungan dengan kesulitan dalam keterampilan motorik-perseptual (perceptual-motor problem), yang diperlukan untuk mengembangkan keterampilan meniru rancangan atau pola. Kemampuan motorik ini diperlukan untuk menggambar, menulis atau menggunakan gunting, serta sangat diperlukan koordinasi yang baik, anatara tangan dan mata, yang dalam banyak hal koordinasi tersebut kurang dimiliki murid yang mengalami tuna cakap belajar.
Untuk lebih jelasnya, salah satu contoh murid yang mengalami tuna cakap belajar dikarenakan gangguan persetual-motor, dapat disimak dalam gambar berikut.
  1. Aspek Sosial dan Emosi
Dua karakteristik yang sering diangkat sebagai karakteristik sosial emosional murid tuna cakap belajar ialah kelabilan emosional dan keimpulsif-an. Kelabilan emosional ditunjukkan oleh sering berubahnya suasana hati dan temperamen, sementara ke-impulsif-an merujuk kepada lemahnya pengendalian terhadap doronggan-dorongan tersebut.
Karakteristik anak yang mengalami tuna cakap belajar tidak akan berlaku universal bagi seluruh anak tersebut karena setiap ketuna-cakapan belajar anak yang spesifik memiliki gejala dan karakteristik tersendiri seperti yang telah dibahas pada bagian sebelumnya, yaitu tentang jenis-jenis tuna cakap belajar.

D.   Faktor-faktor anak mengalami atau mempunyai kelemaha/ketidak mampuan dalam berpikir, menerima materi, stimulis dan rangsangannya (anak tuna cakap) antara lain:

a.    Faktor Internal (dalam diri anak)
1.   Minimal Brain Dysfunction (ketidak berfungsian minimal otak) yang bias termanifestasi dalam berbagai kondisi kesulitan seperti: persepsi, konseptualisasi, bahasa memori, pengendalian perhatian impuls (dorongan) atau fungsi motorik.
2.    Kelemahan perceptual
3.    Males belajar
4.    Kelemahan dalam membaca (dyslexia)
5.    Bawaan
b.    Faktor Ekstern (dari luar diri anak)
1.   
Faktor keluarga (keturunan)
2.    Lingkungan
3.    Beban pikiran karena masalah dengan keluarga
4.    Tidak adanya atau kurangnya perhatian dari orang tua juga keluarga
5.    Tidak adanya bimbingan atau pengarahan
E.    Pengaruh ketidak mampuan atau kelemahan dalam menerima materi, stimulus/rangsangan bagi anak yang bersangkutan (anak tuna cakap belajar) dan temannya antara lain :
a.    Pengaruh bagi dirinya sendiri
1.    Menjadi suatu masalah atas kelemahannya
2.    Menjadi penghambat dalam meraih prestasi
3.    Menjadikan kurang percaya diri dan tidak bersemangat
4.    minder dan suka menyendiri
5.    Bahan ejekan teman
6.    Membuat anak jadi merasa bodoh dan makin tidak terkontrol emosinya
7.    Mudah terpengaruh dengan hal-hal yang negatif
8.    Dimarahi, diomel orang tua
9.   
Menambah beban teman sekelompoknya

b.    Pengaruh bagi teman-temannya
1.    Menjadi kendala saat kerja kelompok
2.   
Menimbulkan rasa kasihan
3.    Bahan cemoohan atau ledekan
4.    Mengurangi saingan dalam berprestasi
5.    Mempengaruhi dalam suasana belajar mengajar

F.    Langkah-langkah untuk mengatasi masalah yang dihadapi anak yang mengalami kelemahan atau ketidak mampuan dalam menerima materi, stimulus dan rangsangan (anak tuna cakap belajar) antara lain:
a.   
Memberikan perhatian dan kesempatan-kesempatan yang sepadan, selaras sesuai dengan kebutuhannya.
b.    Khususnya bagi orang tua, terimalah kelemahan yang dimiliki anak dengan kesabaran, tanggung jawab untuk membimbingnya.
c.    Maafkan dan jangan dimaki, berilah motivasi atau dorongan sebagai pemacu semangat mereka.
d.    Jangan sekali-kali memberi anak cap bodoh karena itu akan menjadi beban       baginya.   .
f.    Dekatilah dan menjadi teman curhat setia bagi mereka.
g.    Pergunakanlah Metode Bimbingan yang sesuai dengan kebutuhannya.

G.    Jenis Bimbingan
Jenis bimbingan yang di ambil diarahkan kepada kelemahan atau ketidak mampuan (anak tuna cakap belajar) yang menjadi bahan dalam makalah ini. Dimana fungsi bimbingan yang bersifat pencegahan, penyuluhan, dan pengobatan
Adapun beberapa fungsi bimbingannya yaitu antara lain:
a.    Penyuluhan (distributive)
b.    Pengadaptasian (adaptive)
c.    Penyesuaian (adjustive)
Jenis dan layanan bimbingan berupa bantuan-bantuan diantaranya:
a.    Pemberian informasi sebagai orientasi
b.    Bantuan untuk menyesuaikan diri
c.    Penyuluhan tentang perkembangan individu.

H.    Teknik Bimbingan
Betapapun pentingnya bimbingan harus diberikan kepada siswa tertentu, karena tugas utama seorang guru harus berpase pada terselenggaranya Proses Belajar Mengajar (PBM).
Oleh karena itu sejumlah kemungkinan layanan bimbingan hanya beberapa saja yang benar-benar berkaitan secara langsung dengan PBM, tugas lainnya merupakan kompetnsi dari layanan khusus bimbingan dan pelayanan di sekolah.
Kegiatan bimbingan itu berjalan paralel dan berdampingan serta berurutan logis dengan kegiatan Evaluasi dan Pengajaran dalam kerangka suatu pola PBM yang lengkap.
Adapun beberapa Metode yang digunakan dalam bimbingan ini, antara lain:
a.    Observasi (pengamatan)
Yaitu teknik atau cara mengamati suatu keadaan atau suatu kegiatan (tingkah laku) anak di kelas. Karena sikapnya mengamati, maka alat yang cocok untuk teknik ini adalah Panca Indra penglihatan yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1.    Dilakukan sesuai dengan tujuan yang dirumuskan terlebih dahulu.
2.    Direncanakan secara sistematis.
3.    Hasil yang dicatat dan diolah sesuai dengan tujuan.
4.    perlu diperiksa ketelitiannya.
Teknik observasi ini dapat dikelompokan kedalam beberapa jenis, yaitu:
1.
Observasi Sehari-hari, saat kita melakukan Proses Belajar Mengajar.
2. Observasi Sistematis
3. Observasi Partisipatif
4. Observasi Nonpartisipatif
b.    Dokumentasi
Dokumentasi ini meliputi Lapor dan Buku Leger karena kita bisa tahu perkembangan anak dari hasil catatan guru selama Proses Belajar Mengajar di nilai.
Anak yang mengalami kelemahan atau ketidak mampuan (tuna cakap) akan menunjukan tingkat prestasi yang jauh tertinggal dari anak-anak normal lainnya. Tapi disesuaikan dengan tingkat kemampuan anak.
c.    Wawancara
Wawancara merupakan suatu teknik untuk mengumpulkan informasi melalui komunikasi langsung dengan sesponden (orang yang diminta informasi) atau orang yang bersangkutan dengan bimbingan.
Dalam bimbingan wawancara dilakukan oleh guru dengan siwa.
Misalnya:
-    Wawancara guru dengan murid (tuna cakap) secara langsung ditempat khusus.
-    Wawancara guru dengan teman-teman terdekatnya.
Kegiatan wawancara sangat penting karena memiliki kelebihan-kelebihan sebagai berikut:
a.    Teknik yang tepat untuk mengungkapkan keadaan pribadi siswa.
b.    Dapat dilakukan kepada semua tingkat umur.
c.    Dapat diselenggarakan serempak dengan observasi.
d.    Digunakan untuk pelengkap data yang dikumpulkan melalui teknik lain.
Adapun kelemahan wawancara antara lain:
a.   
Tidak efisien, tidak dapat menghem+at waktu.
b.    Sangat bergantung kepada kesediaan kedua belah pihak.
c.    Menuntut penyusunan bahasa dari pihak pewawancara..

OBSERVASI


BAB I
A.   Latar Belakang
Internet merupakan salah satu produk teknologi informasi dan komunikasi yang
cukup banyak mempengaruhi berbagai sektor, termasuk pendidikan. Bahkan internet
dianggap sebagai dunia baru yang penuh pesona yang dapat memikat siapa saja yang
berinteraksi dengannya. Hal ini seharusnya dimaknai sebagai peluang yang harus
dimanfaatkan oleh guru untuk dapat menawan hati para siswa untuk lebih gemar dan
giat belajar, begitu pula oleh staf administrasi pendidikan untuk menfasilitasi
pelaksanaan manajemen sekolah, khususnya dalam menjalin kerjasama dengan pihak
lain dalam rangka pengembangan sekolah yang lebih baik.
Sejumlah penelitian telah membuktikan bahwa penggunaan internet dalam
embelajaran dapat menjadi suplemen yang bermanfaat dan memiliki pengaruh
positif terhadap penyelesaian tugas-tugas siswa, serta kegiatan internet lebih holistic
dibandingkan dengan media lainnya seperti CD-Rom. Selain itu, penggunaan internet
mendorong terjadinya kolaborasi pembelajaran antar siswa atau kelas antara satu
sekolah dengan sekolah lainnya dengan menembus batas ruang dan waktu (Stepp-
Greany, 2002; Graus, 1999; Choi dan Nesi, 1999, Noni, 2004).
Uraian tersebut di atas menunjukkan bahwa penggunaan internet menjanjikan hasil
yang lebih baik. Bahkan dengan tersedianya sumber belajar otentik yang cukup
banyak dan bervariasi akan menfasilitasi guru untuk menyajikan konsep kepada siswa
dan siswa untuk lebih mudah memahami konsep yang diberikan. Dalam konteks
manajemen sekolah, sekolah dapat memanfaatkan internet sebagai wadah untuk
memperkenalkan sekolah kepada pihak lain melalui situs web sekolah. Bahkan
internet bisa dijadikan sebagai wadah untuk menjalin kerjasama dengan lembaga lain
dalam rangka peningkatan mutu pendidikan di sekolah yang bersangkutan.
B.      Rumusan masalah.
Adapun rumusan masalah dalam penugasan observasi ini adalah :
1.         Aplikasi yang diobservasi adalah peranan internet di SD.
2.         Mewawancarai guru mata pelajaran.

BAB II
PEMBAHASAN
A.   Pengertian Internet.
Manfaat Internet Sebagai Media Pendidikan.Teknologi internet hadir sebagai media yang multifungsi. Komunikasi melalui internet dapat dilakukan secara interpesonal (misalnya e-mail dan chatting) atau secara masal, yang dikenal one to many communication (misalnya mailing list). Internet juga mampu hadir secara real time audio visual seperti pada metode konvensional dengan adanya aplikasi teleconference.
Berdasarkan hal tersebut, maka internet sebagai media pendidikan mampu menghadapkan karakteristik yang khas, yaitu
a. sebagai media interpersonal dan massa;
b. bersifat interaktif,
c. memungkinkan komunikasi secara sinkron maupun asinkron.
Karakteristik ini memungkinkan pelajar melakukan komunikasi dengan sumber ilmu secara lebih luas bila dibandingkan dengan hanya menggunakan media konvensional.
Teknologi internet menunjang pelajar yang mengalami keterbatasan ruang dan waktu untuk tetap dapat menikmati pendidikan. Dan dapat dimodifikasi dalam bentuk komunikasi melalui e-mail, mailing list, dan chatting. Metode ini mampu menghilangkan jarak antara pakar dengan pelajar.
Beberapa manfaat penggunaan teknologi informasi :
•arus informasi tetap mengalir setiap waktu tanpa ada batasan waktu dan tempat;
•kemudahan mendapatkan resource yang lengkap,
•aktifitas pembelajaran pelajar meningkat,
•daya tampung meningkat,
•adanya standardisasi pembelajaran,
•meningkatkan learning outcomes baik kuantitas/kualitas.

B.   Kegunaan Internet bagi Mata Pelajaran Matematika
Sudah saatnya para guru SD memanfaatkan Internet tersebut sesuai kebutuhan siswa untuk meningkatkan proses pembelajaran di kelas. . Penilaian Untuk mengetahui tingkat penguasaan dan pemahaman guru dengan materi di Modul 1 dan Modul 2, pilihlah topik dari Bilangan, Aljabar, Geometri, maupun Statistika yang akan guru gunakan untuk pembelajaran di kelas. 
Hanya sedikit siswa yang dapat mengakses internet. Karena bukan hanya di sekolah dikenalkan internet, mungkin orang tua atau saudara mereka juga dapat mengenalkan internet.Dan mungkin juga fasilitas internet telah tersedia dirumah siswa tersebut.Dengan adanya fasilitas internet siswa dapat mengerjakan tugasnya dengan cepat. Contohnya, gambar-gambar bangun datar, Guru dapat menunjukkannya kepada siswa gambar-gambar yang telah di ambil dari  internet.

BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Sebagai Kesimpulan berdasarkan hasil wawancara saya dengan guru yang mengajar mata pelajaran Matematika di SDsw.HKBP no.2 ini mengatakan bahwa, peranan Internet sangat penting bermanfaat di bahas untuk anak SD apalagi untuk pelajaran Matematika. Guru telah memperkenalkan Internet dan membahasnya di sekolah. Tetapi pengenalan internet bagi siswa belum efektif dilakukan di karenakan jaringan Internet belum masuk ke sekolah ini. Guru hanya bisa membahas teori dan tidak dapat mempraktekkan secara langsung kepada siswa. Dan hanya sebagian murid yang bisa mengakses internet.